RSS Contact

Pages

Minggu, 10 November 2013

0 komentar

Pengumuman!

PERHATIAN

Pemberian komentar dalam blog ini ditutup pada tanggal 11 November 2013 pukul 24.00 WITA. Terima kasih.

Selasa, 05 November 2013

20 komentar

ARTIKEL TENTANG KETERAMPILAN MENULIS


        Keterampilan menulis adalah kegiatan penyampaian pesan (gagasan, perasaan, atau informasi) secara tertulis kepada pihak lain. Dalam kegiatan berbahasa, menulis melibatkan empat unsur, yaitu penulis (penyampai pesan), isi tulisan atau pesan, medium tulisan, serta pembaca sebagai penerima pesan.
Sebagai salah satu aspek dari keterampilan berbahasa, menulis atau mengarang merupakan kegiatan yang kompleks. Kompleksitas menulis terletak pada tuntutan kemampuan penulis untuk menata dan mengorganisasikan ide secara sistematis dan logis, serta menyajikannya dalam ragam bahasa tulis sesuai kaidah penulisan. Akan tetapi, di balik kerumitannya, menulis menjanjikan manfaat yang begitu besar dalam membantu pengembangan daya inisiatif dan kreativitas, kepercayaan diri dan keberanian, serta kebiasaan dan kemampuan dalam menemukan, mengumpulkan, mengolah, dan menata informasi.
Menulis menggunakan bahasa sebagai perantara. Alatnya adalah bahasa yang terdiri dari  kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana dengan semua kelengkapannya, seperti ejaan dan tanda baca. Pikiran yang disampaikan kepada pembaca harus dinyatakan dengan kata yang mendukung makna secara tepat dan sesuai dengan apa yang ingin dinyatakan. Kata-kata itu harus disusun secara teratur dalam klausa dan kalimat agar pembaca dapat menangkap apa yang ingin disampaikan. Makin teratur bahasa yang digunakan, makin mudah pembaca menangkap pikiran yang disalurkan melalui bahasa itu. Oleh karena itu, keterampilan menulis di sekolah sangatlah penting.
Menulis pada hakikatnya adalah suatu proses berpikir yang teratur, sehingga apa yang ditulis mudah dipahami pembaca. Sebuah tulisan dikatakan baik apabila memiliki ciri-ciri, antara lain bermakna jelas, bulat dan utuh, dan memenuhi kaidah gramatika.
Kegiatan menulis dilakukan dengan berbagai tujuan. Menulis mempunyai empat tujuan, yaitu untuk mengekpresikan diri, memberikan informasi kepada pembaca, mempersuasi pembaca, dan untuk menghasilkan karya tulis. Jenis tulisan sendiri dapat dibedakan menurut tujuan menulis, antara lain:
1) Narasi adalah karangan atau tulisan ekspositoris maupun imajinatif yang secara spesifik menyampaikan informasi tertentu berupa perbuatan atau tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu. Contoh:
     Liburan sekolah beberapa tahun yang lalu, saya dan ibu pergi ke Pontianak. Pontianak merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat.
Di Pontianak, banyak sekali keunikan dan tempat menarik yang merupakan ciri khas Kota Pontianak. Perjalanan kurang lebih 2 jam dengan menggunakan pesawat. Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Sintawang. Waktu tempuh menuju Sintawang kurang lebih sembilan jam dari Pontianak jika menggunakan mobil, daerah ini terkenal sebagai penghasil tenun ikat. Motif tenun ikatnya sangat unik dan coraknya sangat khas Kalimantan Barat. Harga tenun ikat ini tergolong mahal, tergantung motif dan bahannya. Harganya bisa mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan Rupiah.

2) Deskripsi adalah karangan atau tulisan yang secara spesifik menyampaikan informasi tentang situasi dan kondisi suatu lingkungan (kebendaan ataupun kemanusiaan). Penyampaiannya dilakukan secara objektif, apa adanya, dan terperinci. Contoh:
     Pemandangan alam di tempat wisata itu indah sekali. Pohon-pohon  di sekitar tebing tampak hijau dan tumbuh dengan subur.   Dari sela-sela tebing keluar air terjun dengan deras. Warnanya putih seperti kapas. Suaranya menggema ke angkasa menutupi suara burung-burung berkicau. Kemudian, membentuk aliran sungai yang bening. Batu-batu besar tampak hitam menghiasi sungai. Rerumputan terhampar hijau menambah suasana menjadi tambah sejuk. Angin bertiup menyebarkan aroma bunga liar yang tumbuh di sekitar itu.

3) Ekposisi adalah karangan atau tulisan yang secara spesifik menyampaikan informasi tentang sesuatu hal (faktual maupun konseptual). Penyampaiannya dilakukan dengan tujuan menjelaskan, menerangkan, dan menguraikan sesuatu hal sehingga pengetahuan pendengar atau pembaca menjadi bertambah.Contoh:
     Jatuhnya pesawat berkapasitas 266 penumpang airbus A300- 600 merupakan peristiwa kedua bagi American Airlines beberapa detik lepas landas dari bandar udara internasional O’Hare Chicago, tiba-tiba mesin kiri lepas dari dudukannya. Pilot tidak bisa mengendalikan pesawat akibat keseimbangan pesawat mendadak berubah dengan jatuhnya mesin berbobot sekitar 5 ton. Pesawat mendarat dan menghujam tempat parkir kendaraan 31 detik kemudian dan 271 penumpang plus awak tewas seketika. Kecelakaan lain menyangkut mesin copot dialami oleh pesawat kargo El-Al milik flag carier Israel, 4 Oktober 1992. Mesin nomor empat atau yang paling ujung pada sayap kanan, tiba-tiba lepas akibat dua fuse-pin (baut kedudukan mesin) lepas. Disusul kemudian oleh mesin nomor tiga. Mendadak kehilangan dua mesin, pilot tidak dapat mengendalikan pesawat dan menabrak gedung bertingkat di Amsterdam, Belanda. Empat awak tewas berikut 47 penghuni flat yang ditabrak.

4) Argumentatif adalah karangan atau tulisan yang secara spesifik menyampaikan informasi tentang sesuatu hal (faktual maupun konseptual). Penyampaiannya dilakukan dengan tujuan memengaruhi, memperjelas, dan meyakinkan. Contoh:
     Pendidikan gratis hanya janji yang bergema luas saat kampanye dan pemilihan pimpinan daerah maupun pusat. Saat pemilihan usai akan lain ceritanya. Anak-anak miskin di kota, desa, dan pedalaman tetap mengalami kesulitan untuk mengakses pendidikan yang layak. Di perkotaan sekolah berlomba-lomba meningkatkan sarana dan prasaran dengan jalan menaikkan pungutan dengan dalil sumbangan pendidikan, uang gedung, dan lain-lain karena biasanya masyarakat perkotaan lebih memilih sekolah yang mempunyai sarana pendidikan yang baik sehingga mereka tidak akan segan untuk membayar mahal demi memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak mereka.
     Sebaliknya di pinggiran kota, pedesaan, dan pedalaman, sekolah tidak bisa mengenakan pungutan kepada orang tua siswa karena tidak ada lagi yang bisa dipungut dari masyarakat. Para siswa harus puas dengan kondisi fasilitas pendidikan yang jauh dari kata layak.         

5) Persuasif adalah karangan atau tulisan yang secara spesifik menyampaikan informasi tentang sesuatu hal (faktual maupun konseptual). Penyampaiannya dilakukan dengan tujuan mempengaruhi, meyakinkan, dan mengajak. Contoh:
     Banyak orang yang meremehkan sampah. Bahkan, tidak terpikirkan hal yang akan ditimbulkannya. Walaupun tempat sampah banyak disesidakan, tetapi kepedualian seseorang terhadap sampah sangat kurang. Sebagai siswa, kamu sebaiknya menyadari dan memiliki sikap peduli terhadap sampah. Oleh karena itu, buanglah sampah pada tempat sampah.

Menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa tak dapat dilepaskan dari aspek-aspek keterampilan berbahasa lainnya. Ia memengaruhi dan dipengaruhi. Pengalaman dan masukan yang diperoleh dari menyimak, berbicara, dan membaca, akan memberikan kontribusi berharga dalam menulis. Begitu pula sebaliknya, apa yang diperoleh dari menulis akan berpengaruh pula terhadap ketiga corak kemampuan berbahasa lainnya.
Namun, menulis memiliki karakter khas yang membedakannya dari keterampilan lain. Sifat aktif, produktif, dan merangkai kata dalam bentuk tulisan, memberikan ciri khusus dalam hal kecaraan, medium, dan ragam bahasa yang digunakannya.
Pembelajaran menulis dalam bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pembelajaran membaca. Pembelajaran menulis merupakan pembelajaran keterampilan penggunaan bahasa Indonesia dalam bentuk tertulis. Keterampilan menulis adalah hasil dari keterampilan mendengar, berbicara, membaca. Menurut Pirera dan Tasai (1995:27) mengemukakan prinsip prinsip menulis adalah: (1) menulis tidak dapat dipisahkan dari membaca. Pada jenjang pendidikan dasar pembelajaran menulis dan membaca terjadi secara serempak, (2) pembelajaran menulis adalah pembelajaran disiplin berpikir dan disiplin berbahasa, (3) pembelajaran menulis adalah pembelajaran tata tulis atau ejaan dan tanda baca bahasa Indonesia, dan (4) pembelajaran menulis berlangsung secara berjenjang bermula dari menyalin sampai dengan menulis ilmiah. Hubungan antara keterampilan menulis dan keterampilan lainnya diantaranya:
1)        Hubungan menyimak dan menulis
Menulis dan menyimak merupakan aktifitas berbahasa, dimana keterampilan menyimak bersifat reseptif, dan menulis adalah bersifat produktif. Antara menyimak dan menulis memiliki hubungan yang erat dari menyimak sutu ujaran atau informasih dapat menumbuhkan kratifitas untuk menulis hasil simakan yang diperoleh. Dan dituangkan dalam suatu karya tulis, baik itu cerpen, puisi , prosa, dan sebagainya.
2)        Hubungan membaca dan menulis
Membaca dan menulis merupakan aktivitas berbahasa ragam tulis. Menulis adalah kegiatan berbahasa yang bersifat produktif, sedangkan membaca adalah kegiatan yang bersifat reseptif. Seorang penulis menyampaikan gagasan, perasaan, atau informasi dalm bentuk tulisan. Sebaliknya seorang pembaca mecoba memahami gagasan, perasaan, atau informasi yang disajikan dalam bentuk tulisan.
3)        Hubungan menulis dan berbicara
Berbicara dan menulis merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat produktif. Berbicara merupakan kegiatan ragam lisan, sedangkan menulis merupakan kegiatan berbahasa ragam tulis. Menulis pada umumnya merupakan kegiatan berbahasa tak langsung, sedangkan berbicara merupakan kegiatan bahasa yang bersifat langsung. Berbicara pada hakikatnya merupakan suatu proses berkomunikasi yang dalam proses itu terjadi pemindahan pesan dari suatu pihak (komunikator) ke pihak lain (komunikan). Pesan yang akan disampaikan kepada komunikan lebih dahulu diubah ke dalam simbol-simbol yang dipahami oleh kedua belah pihak (Abd. Gafur, 6:2009).   Aspek-aspek yang dinilai pada kegiatan berbicara terdiri atas aspek kebahasaan dan non kebahasaan.
Aspek kebahasaan terdiri atas: ucapan atau lafal, tekanan kata, nada, dan irama persendian, kosa kata atau ungkapan dan variasi kalimat atau struktur kalimat.
Aspek nonkebahasaan terdiri atas: kelancaran, penguasaan materi, keberanian, keramahan, ketertiban, semangat dan sifat.

Berikut beberapa contoh keterampilan menulis dalam pembelajaran:
(1)   Mengarang Surat
   Surat merupakan bentuk percakapan yang disajikan secara tertulis. Surat berbeda dengan percakapan biasa karena jawaban orang yang diajak berbicara tidak dapat diterima secara langsung. Oleh karena itu, bentuk bahasa dalam surat dapat dikatakan mengarah pada bahasa percakapan biasa.
    Secara garis besar surat dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu: (1) surat kekeluargaan dan (2) surat dinas. Surat kekeluargaan ialah surat yang dikirim dari dan kepada keluarga atau kenalan. Bentuk dan pemakaian bahasa dalam surat kekeluargaan sangat bebas, tidak terlalu terikat oleh pedoman yang tertentu. Sementara itu, surat dinas ialah surat yang dikirimkan dari dan kepada jawatan, lembaga atau organisasi secara resmi. Bentuk dan bahasa dalam surat dinas biasanya terikat oleh pedoman dan tata tulis tertentu.
(2) Mengarang Cerita Nonfiksi
Cerita nonfiksi ialah cerita tentang sesuatu yang sungguh-sungguh ada atau terjadi. Karangan nonfiksi menuliskan cerita yang berhubungan dengan hal-hal yang ada di sekitarnya atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungannya. Dengan demikian, mengarang cerita nonfiksi ialah menulis apa saja yang dilihat, apa saja yang diketahui, dan apa saja yang dialami.
(3) Mengarang Cerita Fiksi
Mengarang cerita fiksi ialah mengarang cerita berdasarkan rekaan atau angan-angan. Cerita ini dapat berupa suatu cerita pendek, fragmen, atau lamunan mengarang semata. Oleh karena dasarnya adalah rekaan, maka cerita ini dapat mempunyai nilai (1) membiasakan untuk mengisi waktu senggang dengan lamunan yang produktif, (2) menghidupkan fantasi dan daya kreasi, dan (3) mengembangkan bakat mengarang.
(4) Mengarang Lukisan Keadaan
     Mengarang lukisan keadaan ialah karangan yang menggambarkan suatu situasi secara tepat dengan menggunakan alat bahasa. Tujuan mengarang lukisan keadaan ialah membiasakan untuk menggambarkan sesuatu dengan pengamatan secara teliti melalui kata-kata secara tepat.
Karangan lukisan keadaan didasarkan atas suatu kenyataan. Kemampuan mengimajinasikan kenyataan dalam bahasa yang indah dan mampu menyentuh perasaan sangat diperlukan karena bentuk karangan ini sebagai suatu lukisan. Oleh karena itu, karangan yang berupa lukisan keadaan mengarah kepada gaya bahasa puisi atau prosa liris.
(5) Menulis Berita Aktual
  Berita aktual ialah menyampaikan terjadinya suatu peristiwa dengan cara menuliskannya menurut tata tulis berita yang telah lazim dipergunakan dalam persuratkabaran. Jadi, berita aktual ialah suatu kejadian yang penting disampaikan oleh seseorang untuk orang banyak secara tertulis.
Tujuan menulis berita aktual ialah (1) membiasakan agar dapat menyampaikan peristiwa yang penting secara lengkap dan teratur dengan gaya bahasa yang tepat dan (2) mengembangkan bakat kewartawanan.
(6) Mengarang Puisi
Puisi merupakan hasil ciptaan yang singkat dan padat. Manfaat mengarang puisi ialah (1) menyalurkan dorongan melahirkan perasaan yang kuat, yang pada umumnya terdapat dalam diri masing-masing. (2) Melatih cara mengungkapkan perasaan dengan lambang-lambang kata yang tepat. Dalam arti lain, melatih kemampuan berbahasa. (3) Membiasakan kesibukan yang berguna untuk mengisi waktu senggang dengan kepandaiannya. (4) Mencoba secara tidak langsung memahami keadaan sekitar. (5) Membantu mengembangkan bakat.
(7) Mengarang Esai
Esai ialah karangan tentang suatu masalah yang pada suatu saat menarik perhatian seseorang penulis. Esai dapat mengenai masalah ilmu pengetahuan, keagamaan, filsafat, kebudayaan, kesenian, politik, dan masalah sosial. Tujuan mengarang esai ialah membiasakan untuk mampu menanggapi suatu masalah.
(8) Mengarang Naskah Pidato
   Pidato ialah berbicara di hadapan publik. Suatu pidato yang resmi memerlukan persiapan. Oleh karena itu, pidato harus disiapkan secara tertulis.
Untuk melatih menyusun naskah pidato perlu memperhatikan jenis pidato yang akan disampaikan. Berdasarkan isinya, pidato dapat dibedakan antara lain: (1) pidato penjelasan, (2) pidato sambutan, (3) pidato laporan, dan (4) pidato keilmuan.

Selasa, 08 Oktober 2013

3 komentar

Hasil Analisis Paragraf



KALIMAT
JENIS KALIMAT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitra digunakan untuk berkomunikasi.






Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih, menggunakan informasi agar terhubung satu sama lain.






Komunikasi diperlukan bagi seorang guru baik dalam menyampaikan materi pelajaran maupun bertukar pikiran dengan peserta didik.






Bahasa sebagai pengantar dalam dunia pendidikan memiliki peran penting terutama bagi calon guru kimia.






Materi pelajaran kimia yang kompleks memerlukan bahasa yang sederhana dalam penyampaiannya seperti mengemukakan teori, mendeskripsikan unsur-unsur, menjabarkan rumus, menganalisis reaksi kimia, dan menyusun laporan praktikum.






Selain itu, bahasa juga berfungsi dalam membentuk pemahaman seseorang mengenai materi kimia yang diajarkan.






Hal itu mengandung arti bahwa setiap calon guru kimia memerlukan penguasaan bahasa yang baik dan benar sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi efektif.







Keterangan :
1.       Kalimat verbal
2.       Kalimat non verbal
3.       Kalimat tunggal
4.       Kalimat majemuk
5.       Kalimat minor
6.       Kalimat mayor
7.       Kalimat positif
8.       Kalimat negatif
9.       Kalimat langsung
10.   Kalimat tidak langsung
11.   Kalimat pasif
12.   Kalimat aktif
Diberdayakan oleh Blogger.

Keterampilan Menulis